KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan karunia-Nya sehingga, penulis
dapat menyusun makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran Hadist” dengan
baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Strategi Pembelajaran” yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Sehingga, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan demikian penulis berharap agar makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan baik bagi kelompok kami maupun bagi kelompok lain.
Makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun,untuk kesempurnaan makalah di masa yang akan
datang.Semoga makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan bagi para
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................................... ...... 2
DAFTAR ISI .............................................................................. 3
BAB
l. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang .............................................................................. 4
1.2
Rumusan
Masalah .................................................................. 4
1.3
Tujuan
pembahasan .................................................................. 4
BAB
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Strategi Pembelajaran Hadist .......................................... 5
2.2 Ruang Lingkup Strategi
Pembelajaran Hadist .............................. 5
2.3 Metode-Metode Strategi
Pembelajaran Hadist .............................. 8
2.4 Evaluasi Strategi Pembelajaran Hadist .......................................... 13
BAB
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 21
BAB I
PEMBAHASAN
1.1
Latar Belakang
Strategi berasal dari
bahasa Yunani yaitu “Strategos” yang artinya suatu usaha untuk mencapai
suatu kemenangan dalam suatu peperangan, awalnya digunakan dalam lingkungan
militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki
esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang
dikenal dalam istilah strategi pembelajaran. Kemp (1995) menjelaskan bahwa
Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efesien.
Dalam
bab ini akan dibahas mengenai strategi pembelajaran hadist mengenai materi
hadist hormat kepada kedua orang tua. Dimana dalam strategi pembelajaran hadist
disini terdapat ruang lingkup yang berisi tujuan, materi, metode, media dan
evaluasi.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian strategi pebelajaran hadist?
2.
Apa
saja ruang lingkup strategi pembelajaran hadist?
3.
Apa
saja metode strategi pembelajaran hadist?
4.
Apa
saja bentuk evaluasi dalam strategi pembelajaran hadist?
1.3
Tujuan Pembahasan
1.
Untuk mengetahui
pengertian strategi pembelajaran hadist.
2.
Untuk mengetahui ruang
lingkup strategi pembelajaran hadsit.
3.
Untuk mengetahui metode
dalam strategi pembelajaran hadist.
4.
Untuk mengetahui bentuk
evaluasi dalam strategi pembelajaran hadist.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Strategi Pembelajaran Hadist
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” yang artinya
suatu usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan, awalnya
digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam
berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam
konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.[1]
Kemp (1995) menjelaskan bahwa Strategi Pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.[2]
Sedangkan pembelajaran hadist adalah pemberian ilmu yang mana semuanya
disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan, ikrar
(pengakuan) maupun sifat.[3]
Jadi strategi pembelajaran hadist adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oeh guru dan peserta didik yang mana
pembelajaran tersebut disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik berupa
ucapan, perbuatan, ikrar (pengakuan) maupun sifat, untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien.
2.2 Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran Hadist
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oeh guru dan peserta didik yang
mana pembelajaran tersebut disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik berupa
ucapan, perbuatan, ikrar (pengakuan) maupun sifat, untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Sementara ruang lingkup adalah cakupan atau batasan yang menjadi
pembahasan dan objek stategi pembelajaran. Sehingga ruang lingkup strategi
belajar mengajar adalah batasan atau cakupan kegiatan yang harus dilakukan oleh
guru dan siswa dalam pembelajaran hadist yang disandarkan kepada
Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan, ikrar (pengakuan) maupun
sifat, untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Berikut ini ruang lingkup strategi
pembelajaran hadist antara lain:
1.
Guru
/ Pendidik
Pendidik merupakan seseorang yang bertanggung jawab memberi
bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan
rohaninya agar mencapai kedewasaan, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk
Allah swt, dan khalifah dimuka bumi, dan sebagai makhluk sosial yang mampu
berdiri sendiri.[4]
Pendidik dalam strategi pembelajaran hadist adalah guru mata
pelajaran hadist.
2.
Peserta
Didik
Peserta didik merupakan tiap orang
atau sekelompok orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok
orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Peserta didik dalam strategi
pembelajaran hadist adalah kelas II MI Al-Hidayah.
3.
Tujuan
Tujuan merupakan pengikat segala aktivitas guru dan siswa. Oleh
sebab itu, tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam
merancang sebuah program pembelajaran.[5]
Selain itu tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan
strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran. Untuk itu, dalam strategi
pembelajaran, penentuan tujuan merupakan komponen yang pertama kali harus
dipilih oleh seorang guru.
Tujuan strategi pembelajaran hadist antara lain:
1)
Supaya
peserta didik dapat memahami hadist tentang hormat kepada kedua orang tua.
2)
Supaya
peserta didik dapat menerjemahkan hadist
tentang hormat kepada orang tua secara sederhana.
3)
Supaya
peserta didik dapat menanamkan pengertian, pemahaman, Hadits dalam perilaku
peserta didik sehari-hari kepada orang tua.
4)
Supaya
peserta didik dapat membaca hadist tentang hormat kepada orang tua.
5)
Supaya
peserta didik dapat menulis hadist tentang hormat kepada orang tua.
4.
Materi
Materi merupakan Bahan ajar atau
materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,
prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Ditinjau dari pihak guru, materi
pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajran.
Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan
menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian
belajar. peserta didik dapat lebih mudah mencerna bahan daipada tanpa bantuan
media.
Materi dalam strategi pembelajaran
hadist adalah Menerjemahkan hadist tentang hormat kepada orang tua dan
Menunjukkan perilaku yang berhubungan dengan hadist tentang hormat kepada orang
tua.
5.
Metode
Metode
merupakan cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan
alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.[6]
Metode pembelajaran lebuh bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu.
Metode dalam
strategi pembelajaran hadist adalah metode ceramah, metode diskusi, dan metode
make a match.
6.
Media
Media merupakan
suatu perantara atau pengantar. Sedangkan media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya
proses belajar pada si pembelajar (siswa).
Media dalam
strategi pembelajaran hadist adalah audio, visual, audiovisual dan media cetak.
7.
Evaluasi
Evalausi
merupakan penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam
mengambil keputusan.[7] Komponen
evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang
telah ditetapkan telah tercapai atau belum, juga bisa berfungsi sebagai sebagai
umpan balik untuk perbaikan strategi yang telah ditetapkan. Kedua fungsi
evaluasi tersebut merupakan evaluasi sebagai fungsi sumatif dan formatif. Evaluasi
sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran
selesai diberikan. Sedangkan maksud dari evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pembelajaran atau subpokok
bahasan dapat diselesaikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik “telah terbentuk” sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
Evaluasi dalam
strategi pembelajaran hadist adalah penilaian proses dan penilaian hasil tes.
2.3 Metode-Metode dalam Strategi Pembelajaran hadist
1. Metode
Ceramah
Metode
merupakan cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan
alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkah ceramah merupakan penuturan
bahan pelajaran secara lisan.
Jadi,
metode ceramah dalam strategi pembelajaran hadist adalah cara yang digunakan
guru mata pelajaran hadist untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mana
penuturan bahan pelajaran hadist terkait materi hadist tentang hormat kepada
orang tua dituturkan atau disampaikan secara lisan.
Langkah-langkah
metode ceramah dalam pembelajaran hadist antara lain:
·
Tahap
Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a.
Guru
merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang terkait dengan
hadist hormat kepada orang tua.
b.
Guru
menentukan pokok-pokok materi dalam pembelajaran yang terkait dengan hadist
hormat kepada orang tua yang akan diceramahkan.
c.
Guru
mempersiapkan alat bantu yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang
terkait dengan hadist hormat kepada orang tua.
·
Tahap
Pelaksanaan
Pada tahapan ini yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a.
Langkah
Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang
menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah
ini.
b.
Langkah
Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran hadist
yang terkait dengan hadist hormat kepada orang tua dengan cara bertutur. Agar
ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga
perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran hadist yang sedang
disampaikan.
c.
Langkah
Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok agar materi
pelajaran hadist tentang hormat kepada orang tua yang sudah dipahami dan
dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang
memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.
Kelebihan dari metode ceramah antara lain:
·
Cermah
merupakan metode yang “murah” dan ‘mudah” untuk dilakukan dalam pembelajaran
hadist kelas II MI terkait materi hadis hormat kepada orang tua. Murah artinya
proses ceramah dalam pembelajaran hadist terkait materi hadist hormat kepada
orang tua tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap seperti metode yang
lain. Mudah artinya ceramah hanya memerlukan suara guru dalam menyampaikan
materi hadist tersebut.
·
Ceramah
dapat menyajikan materi pembelajaran hadist terkait materi hadist hormat kepada
orang tua dengan sangat luas. Artinya, materi pelajaran hadist tentang hormat
kepada orang tua dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokok materi tersebut
oleh guru dengan waktu yang singkat.
·
Ceramah
dapat memberikan pokok-pokok materi hadist hormat kepada orang tua yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi hadist hormat
kepada orang tua yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang
ingin dicapai.
·
Melalui
ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas
merupakan tenggung jawab guru yang memberikan ceramah tentang materi hadist
hormat kepada orang tua.
·
Organisasi
kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah
tidak memerlukan setting kelas yang beragam ataupun persiapan-persiapan
yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan materi
hadist hormat kepada orang tua, maka ceramah
tentang materi hadist tersebut dapat dilaksanakan.
Kelemahan dari metode ceramah antara lain:
·
Materi
tentang hadist hormat kepada orang tua yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil
dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru mata pelajaran hadist.
Sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang telah dikuasainya, sehingga apa
yang dikuasai siswa tergantung dari apa yang dikuasai guru mata pelajaran
hadist tersebut.
·
Ceramah
yang tidak disertai peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
·
Guru
mata pelajaran hadist yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,
ceramah sering disebut sebagai metode yang membosankan.
·
Melalui
metode ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah
mengerti materi hadis hormat kepada orang tua atau sebaliknya.
2. Metode
Diskusi
Metode
diskusi dalam pembelajaran hadist adalah metode pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada suatu permasalahan yang berhubungan dengan materi hadist hormat
kepada orang tua. Tujuan utama dari metode adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta
untuk membuat suatu keputusan.
Dalam
metode diskusi terdapat beberapa jenis-jenis diskusi diantaranya:[8]
1)
Diskusi
kelas
Diskusi kelas ini dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai
anggota diskusi.
2)
Diskusi
kelompok kecil
Diskuni kelompok kecil ini dilakukan dengan membagi siswa dalam
kelompok-kelompok.
3)
Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan
dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian.
4)
Diskusi
panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh
beberap orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan audiens.
Langkah-langkah metode diskusi dalam pembelajaran hadist antara
lain:
·
Langkah
Persiapan
Pada langkah ini hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a.
Guru
merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran hadist tengtang hormat
kepada orang tua, baik tujuan tesebut bersifat umum maupun khusus.
b.
Guru
menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan materi hadist
hormat kepada orang tua dan juga sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pula.
c.
Guru
menetapkan masalah mengenai materi hadist tentang hormat kepada orang tua yang
akan dibahas.
d.
Guru
memepersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi dan teknis
pelaksanaan diskusi hadist tentang hormat kepada orang tua.
·
Pelaksanaan
Diskusi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan diskusi antara
lain:
a.
Guru
memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi
materi hadist hormat kepada orang tua.
b.
Guru
memberikan pengarahan sebelum dilaksanakannya diskusi tersebut.
c.
Peserta
didik melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.
d.
Guru
memeberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota diskusi untuk
menyampaikan gagasan dan ide-idenya tentang hadist hormat kepada orang tua.
e.
Guru
mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
·
Menutup
Diskusi
Hal-hal perlu diperhatikan dalam menutup diskusi antara lain:
a.
Membuat
pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi materi
hadist hormat kepada orang tua.
b.
Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta
sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
Kelebihan
metode diskusi antara lain:
·
Metode
diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide dalammateri hadist hormat kepada orang tua.
·
Metode
diskusi dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi
setiap permasalahan dalam materi hadist hormat kepada orang tua.
·
Metode
diskusi dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara
verbal menganenai materi hadist hormat kepada orang tua.
Kelemahan metode diskusi antara lain:
·
Sering
terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki
keterampilan berbicara.
·
Kadang-kadang
pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
·
Memerlukan
waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
·
Dalam
diskusi sering terjadi perbadaan pendapat yang bersifat emosional ang tidak
terkontrol.
3. Metode Make a Match
Metode
mencari pasangan (make a match) dikembangkan oleh Lorna Curran.
Keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topic mengenai hadist hormat kepada orang tua dalam
suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata
pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak.
Hal-hal
yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dikembangkan dengan make a match adalah
kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi pertanyaan dan
kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut.
Metode
make a match adalah metode yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk
mengulang materi hadist horamt kepada orang tua yang telah diberikan
sebelumnya. Namun demikian, materi barupun tetap bisa diajarkan dengan model
ini, dengan catatan, siswa diberi tugas mempelajari topik yang diajarkan
telebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.
Langkah-langkah
dalam metode make a match antara lain:
·
Guru
menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik mengenai
hadist hormat kepada orang tua, yang mana satu bagian kartu soal dan bagian
lainnya kartu jawaban.
·
Setiap
siswa mendapat satu buah kartu.
·
Tiap
siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
·
Setiap
siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya.
·
Setiap
siswa dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu pemberian poin.
·
Setelah
satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya.
·
Demikian
seterusnya.
·
Kesimpulan/
penutupdari metode make a match mengenai materi hadist hormat kepada orang tua.
Kelebihan
metode make a match antara lain:
· Suasana kegembiraan akah tumbuh dalam proses pembelajaran mengenai
materi hadist hormat kepada orang tua.
· Kerja sama antar siswa akan tewujud secara dinamis.
· Muncul dinamika gotong royong yang merata seluruh siswa.
Kelemahan
metode make a match antara lain:
·
Jika
kelas termasuk kelas yang besar atau lebih dari 30 orang siswa maka harus
berhati-hatilah. Karena jika guru kurang bijaksana maka akan muncul suasana
ramai dan sulit dikendalikan.
·
Seorang
guru harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan kartukartu tersebut sebelum
masuk kelas.
2.4 Evaluasi Dalam Pembelajaran Hadist
1.
PENILAIAN PROSES (EVALUASI FORMATIF)
a.
Tes
Lisan
Yaitu tes soal dan jawabannya menggunaakan bahasa lisan. Tingkat
berfikir untuk pertanyaan lisan di kelas
yang cenderung rendah seperti pengetahuan dan pemahaman.[9]
2.
PENILAIAN HASIL TES (EVALUASI SUMATIF)
a.
Tes
tertulis
Merupakan tes dalam bentuk tulisan, baik soal maupun jawabannya.
Dalam menjawab soal siswa tidak harus selalu merespon dalam bentuk menulis
kalimat jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi tanda dan
sebagainya. Tujuan Penggunaan Tes
ü Mendiagnosa siswa (kekuatan dan kelemahan).
ü Menilai kemampuan siswa (keterampilan dan pengetahuan atau
pemahaman).
ü Memberikan bukti atas kemampuanyang telah dicapai.
ü Menyeleksi kemampuan siswa baik secara individu atau kelompok.
ü Monitoring standar pendidikan.[10]
b.
Uraian
Menuntut peserta tes untuk menguraikan, mengorganisasian dan
menyatakan jawaban denga bahasanya sendiri.[11]
c.
Uraian
terbatas
Adalah peserta tes diberi kebebasan untuk menjawab soal, namun arah
jawabannya dibatasi oleh berbagai rambu-rambu yang ditentukan, sehingga
kebebasan tersebut menjadi bebas dan terarah.[12]
d.
Obejektif
Peserta didik tidak diberi kebebasan menentukan jawaban, tetapi
tinggal memilih jawaban yang disediakan.[13]
e.
Pilihan
ganda
Suatu butir soal yang alternatif jawabannya lebih dari dua. Pada
umumnya jumlah alternatif jawaban
berkisar antara empat atau lima.[14]
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :
MI
Mata Pelajaran :
HADIST
Kelas / Semester : II ( DUA ) / 2
( GENAP )
Alokasi Waktu : 2
x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hadis tentang hormat kepada kedua orang
tua
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menerjemahkan hadist tentang hormat kepada orang tua secara
sederhana
1.2 Menunjukkan perilaku hormat kepada orang tua
C. Tujuan Pembelajaran
·
Supaya
peserta didik dapat memahami hadist tentang hormat kepada kedua orang tua
·
Supaya
peserta didik dapat menerjemahkan hadist
tentang hormat kepada orang tua secara sederhana
·
Supaya
peserta didik dapat menanamkan pengertian, pemahaman, Hadits dalam perilaku peserta
didik sehari-hari kepada orang tua
·
Supaya
peserta didik dapat membaca hadist tentang hormat kepada orang tua
·
Supaya
peserta didik dapat menulis hadist tentang hormat kepada orang tua
D. metode pembelajaran
·
Metode ceramah
·
Metode diskusi
·
Metode make a match
E. materi pembalajaran
·
Menerjemahkan hadist tentang hormat
kepada orang tua
·
Menunjukkan perilaku hormat kepada
orang tua
F. langkah-langkah pembelajaran
a. Pendahuluan
(10 menit)
·
Guru memberikan salam dan memulai
pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai
pelajaran.
·
Siswa menyiapkan LKS atau buku
tentang hadist hormat kepada orang tua, membuka pelajaran yang akan dipelajari.
·
Secara bersama membaca materi Hadist
menghormati kedua orang tua
·
Guru menjelaskan secara singkat
materi yang akan diajarkan dan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
·
Guru memotivasi dan mengajak siswa
untuk berpartisifasi aktif dalam pembelajaran
b.
Kegiatan inti (50 menit)
1)
Eksplorasi
·
Guru menjelaskan materi tentang
hadist hormat kepada orang tua
·
Guru menjelaskan apa yang harus
dilakukan oleh siswa untuk mempraktekkan contoh hadist hormat kepada kedua
orang tua
·
Guru mengucapkan contoh hadist
hormat kepada kedua orang tua
·
Siswa mempraktekkan ucapan guru tentang contoh hadist hormat
kepada kedua orang tua
·
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk siswa diberikan kesempatan untuk mengulang kembali apa yang telah
dijelaskan dan di praktekkan
2)
Elaborasi
·
Guru memberikan latihan bagaimana
cara memebaca contoh hadist hormat kepada kedua orang tua
·
Latihan tersebut dilakukan secara
berulang-ulang agar siswa benar-benar faham dan fasih dalam membacakan contoh
hadist hormat kepada kedua orang tua
·
Guru memberikan sebuah permainan
sepotong kartu kapada siswa. Yang mana satu kartu berisi pertanyaan dan kartu yang
lain berisi jawaban mengenaimateri hadist hormat kepada kedua orang tua
·
Setelah kartu dibagikan pada semua
siswa, guru menyuruh semua siswa untuk menemukan pasangan-pasangan kartu yang
cocok
·
Siswa yang berhasil menemukan
pasangan jawaban/pertanyaan dapat dicocokkan terlebih dahulu sebelum batas
waktu pemberian poin
·
Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya materi yang belum jelas.
·
Guru membahas pertanyaan tersebut
secara umum dengan jawaban secara menyeluruh.
3)
Konfirmasi
·
Dengan Bimbingan guru, siswa
merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah
dilakukan.
·
Guru memfasilitasi siswa untuk
memecahkan berbagai masalah dan memberi informasi agar siswa memahami hadist
hormat kepada kedua orang tua dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari
·
Guru memotivasi siswa yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif
c.
Kegiatan akhir / penutup (10 menit)
· Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil
pembelajaran
· Guru
menilai / merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan
· Guru
memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
· Guru
meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan
· Guru
bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan
salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.
G.
Sumber Belajar
1.
Kumpulan haidst-hadist
2.
LKS
3.
Sumber lain yang relevan
H. penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Jenis Penilaian
|
Bentuk Penilaian
|
Contoh Instrumen
|
1.
Menunjukkan
hadist hormat kepada kedua orang tua.
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
1.
Perhatikan
contoh hadist berikut ini :
جَاءَرَجُلٌ
اِلَى رَسُوْلِ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
فَقَالَ:يَارَسُوْلَ اللّهِ ! مَنْ اَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى؟ قَالَ:
اُمُّكَ. قَالَ:ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ:اُمُّكَ. قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: اُمُّكَ.
قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: اَبُوْكَ (رواه البخارى)
Hadist di atas menunjukkan perilaku hormat
kepada...
a. Guru c. Orang tua
b. Tetangga d. Kiyai
|
2.
Menunjukkan
hukum dari menghormati kedua orang tua.
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
2.Bagaimana hukum menghormati kedua orang tua...
a. Wajib
c. Sunnah
b. Haram d. Semua salah
|
3. Menunjukkan
perilaku yang tidak sesuai dengan hadist hormat kepada kedua orang tua
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
3. Perhatikan pernyataan berikut:
1.
Membantah perintah orang tua
2.
Mentaati perintah orang tua
3.
Berbicara kasar dengan orang tua
4.
Nasehat orang tua
Pernyataan yang mencerminkan perilaku durhaka
kepada orang tua ditunjukkan oleh nomor....
a. 1,2 dan 3
c.1,2 dan 4
b. 2,3
dan 4 d. 1,3 dan 4
|
4. Menunjukkan
perilaku hormat kepada kedua orang tua
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
4. Apabila kita sedang berbicara
dengan orang tua, maka kita
harus berbicara dengan suara.....
a.
Keras c. Menjerit
b. Emosi
d. Sopan
|
5. Menunjukkan
manfaat hormat kepada kedua orang tua
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
5. Apabila
kita hormat kepada orang tua maka kita akan mendapatkan.....
a. Pahala c. Dosa
b. Hadiah d. Pujian
|
bab iii
penutup
3.1 kESIMPULAN
Strategi
pembelajaran hadist adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oeh guru dan peserta didik yang mana pembelajaran
tersebut disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan,
ikrar (pengakuan) maupun sifat, untuk
mencapai tujuan yang efektif dan efesien.
Dalam strategi pembelajaran hadist terdapat ruang
lingkup yang terdiri dari, diantaranya adalah:
1.
Tujuan : agar
peserta didik dapat memahami, membaca, menulis,
menerjemahkan dan mempraktekan perilaku hormat kepada kedua
orang tua.
2.
Materi :
Menerjemahkan hadist hormat kepada kedua orang tua dan
menunjukkan perilaku hormat kepada kedua orang
tua.
3.
Metode :
ceramah, diskusi, dan make a match.
4.
Media : cetak,
audio, visual, dan audiovisual.
5.
Evaluasi : penilaian proses dan penilaian hasil
tes.
DAFTAR PUSTAKA
Masitoh, Laksmi
Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: DEPAG RI.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi
Pembelajaran berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana
Prenada Media.
Hasan Al-Mas’udi, Hafidz. 1420 H. Ilmu Mustholah Hadis. Surabaya:
Al-Hidayah.
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model,
Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung:
Yrama Widya.
Sahlan, Moh. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Jember: STAIN
Jember Press.
Majid, Abdul. 2006. Perencanaan
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rodliyah,
Siti. 2013. Pendidikan dan Ilmu Pe
[2] Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta : Kencana Prenada Media 2011)
hlm. 126
[3] Hafizh
Hasan Al-Mas’udi, Ilmu Mustholah Hadis (Surabaya: Al-Hidayah, 1420H)
hlm. 7
[4] Dr. Hj.
St. Rodliyah, M.Pd, Pendidikan dan Ilmu Pendidikan (Jember : STAIN
Jember Press, 2013) hlm. 121
[5] Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Jakarta : Kencana Prenada Media, 2011) hlm. 63
[6] Zainal
Aqib, Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Bandung:
Yrama Widya, 2013) hlm. 70
[7] Dr. Moh.
Sahlan, Evaluasi Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2013) hlm. 25
[8] Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media group, 2011)
hlm.157
[9] Dr. H.
Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran, STAIN Jember Press(2013),
hlm. 95
[10] Abdul
Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006)
hlm. 195
[11] Dr. H.
Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press,
2013) hlm. 45
[12] Dr. H.
Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran, (Jember: STAIN Jember Press,
2013) hlm. 51
[13] Dr. H.
Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran, (Jember: STAIN Jember Press,
2013) hlm. 61
[14] Dr. H.
Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran, (Jember: STAIN Jember Press,
2013) hlm. 72
No comments:
Post a Comment