Search makalah

Tuesday 14 November 2017

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN HADIST

KATA PENGANTAR
          Puji syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan karunia-Nya sehingga, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran Hadist” dengan baik.
        
  Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Strategi Pembelajaran” yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Sehingga, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan demikian penulis berharap agar makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan baik bagi kelompok kami maupun bagi kelompok lain.
          Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,untuk kesempurnaan makalah di masa yang akan datang.Semoga makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan bagi para pembaca.

                                                                                                                        Penyusun










DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR           ....................................................................... ......      2
DAFTAR ISI                          ..............................................................................      3
BAB l. PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang     ..............................................................................      4
1.2    Rumusan Masalah            ..................................................................      4
1.3    Tujuan pembahasan          ..................................................................      4
BAB II. PEMBAHASAN
            2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Hadist  ..........................................      5
            2.2 Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran Hadist      ..............................      5
            2.3 Metode-Metode Strategi Pembelajaran Hadist    ..............................      8
2.4 Evaluasi Strategi Pembelajaran Hadist     ..........................................      13
BAB III. PENUTUP
            3.1 Kesimpulan           ..............................................................................      20
DAFTAR PUSTAKA            ..............................................................................      21








BAB I
PEMBAHASAN
1.1  Latar Belakang
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” yang artinya suatu usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan, awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran. Kemp (1995) menjelaskan bahwa Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai strategi pembelajaran hadist mengenai materi hadist hormat kepada kedua orang tua. Dimana dalam strategi pembelajaran hadist disini terdapat ruang lingkup yang berisi tujuan, materi, metode, media dan evaluasi.
1.2  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian strategi pebelajaran hadist?
2.    Apa saja ruang lingkup strategi pembelajaran hadist?
3.    Apa saja metode strategi pembelajaran hadist?
4.    Apa saja bentuk evaluasi dalam strategi pembelajaran hadist?
1.3  Tujuan Pembahasan
1.      Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran hadist.
2.      Untuk mengetahui ruang lingkup strategi pembelajaran hadsit.
3.      Untuk mengetahui metode dalam strategi pembelajaran hadist.
4.      Untuk mengetahui bentuk evaluasi dalam strategi pembelajaran hadist.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Hadist
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” yang artinya suatu usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan, awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.[1]
Kemp (1995) menjelaskan bahwa Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.[2] Sedangkan pembelajaran hadist adalah pemberian ilmu yang mana semuanya disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan, ikrar (pengakuan) maupun sifat.[3]
Jadi strategi pembelajaran hadist adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oeh guru dan peserta didik yang mana pembelajaran tersebut disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan, ikrar (pengakuan) maupun sifat, untuk   mencapai tujuan yang efektif dan efesien.
2.2 Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran Hadist
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oeh guru dan peserta didik yang mana pembelajaran tersebut disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan, ikrar (pengakuan) maupun sifat, untuk  mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Sementara ruang lingkup adalah cakupan atau batasan yang menjadi pembahasan dan objek stategi pembelajaran. Sehingga ruang lingkup strategi belajar mengajar adalah batasan atau cakupan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran hadist yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan, ikrar (pengakuan) maupun sifat, untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Berikut ini ruang lingkup strategi pembelajaran hadist antara lain:
1.      Guru / Pendidik
Pendidik merupakan seseorang yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaan, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah swt, dan khalifah dimuka bumi, dan sebagai makhluk sosial yang mampu berdiri sendiri.[4]
Pendidik dalam strategi pembelajaran hadist adalah guru mata pelajaran hadist.
2.      Peserta Didik
Peserta didik merupakan tiap orang atau sekelompok orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Peserta didik dalam strategi pembelajaran hadist adalah kelas II MI Al-Hidayah.
3.      Tujuan
Tujuan merupakan pengikat segala aktivitas guru dan siswa. Oleh sebab itu, tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang sebuah program pembelajaran.[5] Selain itu tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran. Untuk itu, dalam strategi pembelajaran, penentuan tujuan merupakan komponen yang pertama kali harus dipilih oleh seorang guru.
Tujuan strategi pembelajaran hadist antara lain:
1)      Supaya peserta didik dapat memahami hadist tentang hormat kepada kedua orang tua.
2)      Supaya peserta didik dapat menerjemahkan hadist tentang hormat kepada orang tua secara sederhana.
3)      Supaya peserta didik dapat menanamkan pengertian, pemahaman, Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari kepada orang tua.
4)      Supaya peserta didik dapat membaca hadist tentang hormat kepada orang tua.
5)      Supaya peserta didik dapat menulis hadist tentang hormat kepada orang tua.
4.      Materi
Materi merupakan Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar. peserta didik dapat lebih mudah mencerna bahan daipada tanpa bantuan media.
Materi dalam strategi pembelajaran hadist adalah Menerjemahkan hadist tentang hormat kepada orang tua dan Menunjukkan perilaku yang berhubungan dengan hadist tentang hormat kepada orang tua.
5.      Metode
Metode merupakan cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.[6] Metode pembelajaran lebuh bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu.
Metode dalam strategi pembelajaran hadist adalah metode ceramah, metode diskusi, dan metode make a match.
6.      Media
Media merupakan suatu perantara atau pengantar. Sedangkan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar (siswa).
Media dalam strategi pembelajaran hadist adalah audio, visual, audiovisual dan media cetak.
7.      Evaluasi
Evalausi merupakan penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam mengambil keputusan.[7] Komponen evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, juga bisa berfungsi sebagai sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi yang telah ditetapkan. Kedua fungsi evaluasi tersebut merupakan evaluasi sebagai fungsi sumatif dan formatif. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Sedangkan maksud dari evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pembelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik “telah terbentuk” sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
Evaluasi dalam strategi pembelajaran hadist adalah penilaian proses dan penilaian hasil tes.
2.3 Metode-Metode dalam Strategi Pembelajaran hadist
1. Metode Ceramah
Metode merupakan cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkah ceramah merupakan penuturan bahan pelajaran secara lisan.
Jadi, metode ceramah dalam strategi pembelajaran hadist adalah cara yang digunakan guru mata pelajaran hadist untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mana penuturan bahan pelajaran hadist terkait materi hadist tentang hormat kepada orang tua dituturkan atau disampaikan secara lisan.
Langkah-langkah metode ceramah dalam pembelajaran hadist antara lain:
·      Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a.    Guru merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang terkait dengan hadist hormat kepada orang tua.
b.    Guru menentukan pokok-pokok materi dalam pembelajaran yang terkait dengan hadist hormat kepada orang tua yang akan diceramahkan.
c.    Guru mempersiapkan alat bantu yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang terkait dengan hadist hormat kepada orang tua.
·      Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a.    Langkah Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.
b.    Langkah Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran hadist yang terkait dengan hadist hormat kepada orang tua dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran hadist yang sedang disampaikan.
c.    Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok agar materi pelajaran hadist tentang hormat kepada orang tua yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.
Kelebihan dari metode ceramah antara lain:
·      Cermah merupakan metode yang “murah” dan ‘mudah” untuk dilakukan dalam pembelajaran hadist kelas II MI terkait materi hadis hormat kepada orang tua. Murah artinya proses ceramah dalam pembelajaran hadist terkait materi hadist hormat kepada orang tua tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap seperti metode yang lain. Mudah artinya ceramah hanya memerlukan suara guru dalam menyampaikan materi hadist tersebut.
·      Ceramah dapat menyajikan materi pembelajaran hadist terkait materi hadist hormat kepada orang tua dengan sangat luas. Artinya, materi pelajaran hadist tentang hormat kepada orang tua dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokok materi tersebut oleh guru dengan waktu yang singkat.
·      Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi hadist hormat kepada orang tua yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi hadist hormat kepada orang tua yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
·      Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tenggung jawab guru yang memberikan ceramah tentang materi hadist hormat kepada orang tua.
·      Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam ataupun persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan materi hadist hormat kepada orang tua, maka ceramah  tentang materi hadist tersebut dapat dilaksanakan.
Kelemahan dari metode ceramah antara lain:
·      Materi tentang hadist hormat kepada orang tua yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru mata pelajaran hadist. Sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang telah dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa tergantung dari apa yang dikuasai guru mata pelajaran hadist tersebut.
·      Ceramah yang tidak disertai peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
·      Guru mata pelajaran hadist yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering disebut sebagai metode yang membosankan.
·      Melalui metode ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti materi hadis hormat kepada orang tua atau sebaliknya.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi dalam pembelajaran hadist adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan yang berhubungan dengan materi hadist hormat kepada orang tua. Tujuan utama dari metode adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.
Dalam metode diskusi terdapat beberapa jenis-jenis diskusi diantaranya:[8]
1)   Diskusi kelas
Diskusi kelas ini dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai anggota diskusi.
2)   Diskusi kelompok kecil
Diskuni kelompok kecil ini dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
3)   Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian.
4)   Diskusi panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberap orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan audiens.
Langkah-langkah metode diskusi dalam pembelajaran hadist antara lain:
·      Langkah Persiapan
Pada langkah ini hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a.    Guru merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran hadist tengtang hormat kepada orang tua, baik tujuan tesebut bersifat umum maupun khusus.
b.    Guru menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan materi hadist hormat kepada orang tua dan juga sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pula.
c.    Guru menetapkan masalah mengenai materi hadist tentang hormat kepada orang tua yang akan dibahas.
d.   Guru memepersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi dan teknis pelaksanaan diskusi hadist tentang hormat kepada orang tua.
·      Pelaksanaan Diskusi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan diskusi antara lain:
a.       Guru memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi materi hadist hormat kepada orang tua.
b.      Guru memberikan pengarahan sebelum dilaksanakannya diskusi tersebut.
c.       Peserta didik melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.
d.      Guru memeberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota diskusi untuk menyampaikan gagasan dan ide-idenya tentang hadist hormat kepada orang tua.
e.       Guru mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
·      Menutup Diskusi
Hal-hal perlu diperhatikan dalam menutup diskusi antara lain:
a.       Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi materi hadist hormat kepada orang tua.
b.      Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
Kelebihan metode diskusi antara lain:
·      Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide dalammateri hadist hormat kepada orang tua.
·      Metode diskusi dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan dalam materi hadist hormat kepada orang tua.
·      Metode diskusi dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal menganenai materi hadist hormat kepada orang tua.
Kelemahan metode diskusi antara lain:
·      Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
·      Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
·      Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
·      Dalam diskusi sering terjadi perbadaan pendapat yang bersifat emosional ang tidak terkontrol.
3.  Metode Make a Match
Metode mencari pasangan (make a match) dikembangkan oleh Lorna Curran. Keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic mengenai hadist hormat kepada orang tua dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dikembangkan dengan make a match adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi pertanyaan dan kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut.
Metode make a match adalah metode yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi hadist horamt kepada orang tua yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi barupun tetap bisa diajarkan dengan model ini, dengan catatan, siswa diberi tugas mempelajari topik yang diajarkan telebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.
Langkah-langkah dalam metode make a match antara lain:
·      Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik mengenai hadist hormat kepada orang tua, yang mana satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
·      Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
·      Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
·      Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya.
·      Setiap siswa dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu pemberian poin.
·      Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
·      Demikian seterusnya.
·      Kesimpulan/ penutupdari metode make a match mengenai materi hadist hormat kepada orang tua.
Kelebihan metode make a match antara lain:
·       Suasana kegembiraan akah tumbuh dalam proses pembelajaran mengenai materi hadist hormat kepada orang tua.
·       Kerja sama antar siswa akan tewujud secara dinamis.
·       Muncul dinamika gotong royong yang merata seluruh siswa.
Kelemahan metode make a match antara lain:
·      Jika kelas termasuk kelas yang besar atau lebih dari 30 orang siswa maka harus berhati-hatilah. Karena jika guru kurang bijaksana maka akan muncul suasana ramai dan sulit dikendalikan.
·      Seorang guru harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan kartukartu tersebut sebelum masuk kelas.
2.4  Evaluasi Dalam Pembelajaran Hadist
1.    PENILAIAN PROSES (EVALUASI FORMATIF)
a.    Tes Lisan
Yaitu tes soal dan jawabannya menggunaakan bahasa lisan. Tingkat berfikir  untuk pertanyaan lisan di kelas yang cenderung rendah seperti pengetahuan dan pemahaman.[9]
2.    PENILAIAN HASIL TES (EVALUASI SUMATIF)
a.    Tes tertulis
Merupakan tes dalam bentuk tulisan, baik soal maupun jawabannya. Dalam menjawab soal siswa tidak harus selalu merespon dalam bentuk menulis kalimat jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi tanda dan sebagainya. Tujuan Penggunaan Tes
ü Mendiagnosa siswa (kekuatan dan kelemahan).
ü Menilai kemampuan siswa (keterampilan dan pengetahuan atau pemahaman).
ü Memberikan bukti atas kemampuanyang telah dicapai.
ü Menyeleksi kemampuan siswa baik secara individu atau kelompok.
ü Monitoring standar pendidikan.[10]
b.    Uraian
Menuntut peserta tes untuk menguraikan, mengorganisasian dan menyatakan jawaban denga bahasanya sendiri.[11]
c.    Uraian terbatas
Adalah peserta tes diberi kebebasan untuk menjawab soal, namun arah jawabannya dibatasi oleh berbagai rambu-rambu yang ditentukan, sehingga kebebasan tersebut menjadi bebas dan terarah.[12]
d.   Obejektif
Peserta didik tidak diberi kebebasan menentukan jawaban, tetapi tinggal memilih jawaban yang disediakan.[13]
e.    Pilihan ganda
Suatu butir soal yang alternatif jawabannya lebih dari dua. Pada umumnya jumlah alternatif  jawaban berkisar antara empat atau lima.[14]





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah                             : MI
Mata Pelajaran                : HADIST
Kelas / Semester              : II ( DUA )  / 2 ( GENAP )
Alokasi Waktu                 : 2 x 35 Menit

A.  Standar Kompetensi
1.   Memahami hadis tentang hormat kepada kedua orang tua
B.  Kompetensi Dasar
1.1     Menerjemahkan hadist tentang hormat kepada orang tua secara sederhana
1.2     Menunjukkan perilaku hormat kepada orang tua
C.  Tujuan Pembelajaran
·      Supaya peserta didik dapat memahami hadist tentang hormat kepada kedua orang tua
·      Supaya peserta didik dapat menerjemahkan hadist tentang hormat kepada orang tua secara sederhana
·      Supaya peserta didik dapat menanamkan pengertian, pemahaman, Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari kepada orang tua
·      Supaya peserta didik dapat membaca hadist tentang hormat kepada orang tua
·      Supaya peserta didik dapat menulis hadist tentang hormat kepada orang tua
D.  metode pembelajaran
·      Metode ceramah
·      Metode diskusi
·      Metode make a match
E.  materi pembalajaran
·      Menerjemahkan hadist tentang hormat kepada orang tua
·      Menunjukkan perilaku hormat kepada orang tua
F.   langkah-langkah pembelajaran
a.    Pendahuluan (10 menit)
·      Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran.
·      Siswa menyiapkan LKS atau buku tentang hadist hormat kepada orang tua, membuka pelajaran yang akan dipelajari.
·      Secara bersama membaca materi Hadist menghormati kedua orang tua
·      Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
·      Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisifasi aktif dalam pembelajaran
b.    Kegiatan inti (50 menit)
1)   Eksplorasi
·      Guru menjelaskan materi tentang hadist hormat kepada orang tua
·      Guru menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh siswa untuk mempraktekkan contoh hadist hormat kepada kedua orang tua
·      Guru mengucapkan contoh hadist hormat kepada kedua orang tua
·      Siswa mempraktekkan  ucapan guru tentang contoh hadist hormat kepada kedua orang tua
·      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk siswa diberikan kesempatan untuk mengulang kembali apa yang telah dijelaskan dan di praktekkan
2)   Elaborasi
·      Guru memberikan latihan bagaimana cara memebaca contoh hadist hormat kepada kedua orang tua
·      Latihan tersebut dilakukan secara berulang-ulang agar siswa benar-benar faham dan fasih dalam membacakan contoh hadist hormat kepada kedua orang tua
·      Guru memberikan sebuah permainan sepotong kartu kapada siswa. Yang mana satu kartu berisi pertanyaan dan kartu yang lain berisi jawaban mengenaimateri hadist hormat kepada kedua orang tua
·      Setelah kartu dibagikan pada semua siswa, guru menyuruh semua siswa untuk menemukan pasangan-pasangan kartu yang cocok
·      Siswa yang berhasil menemukan pasangan jawaban/pertanyaan dapat dicocokkan terlebih dahulu sebelum batas waktu pemberian poin
·      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas.
·      Guru membahas pertanyaan tersebut secara umum dengan jawaban secara menyeluruh.
3)   Konfirmasi
·      Dengan Bimbingan guru, siswa merefleksi kegiatan pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan.
·      Guru memfasilitasi siswa untuk memecahkan berbagai masalah dan memberi informasi agar siswa memahami hadist hormat kepada kedua orang tua dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari
·      Guru memotivasi siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
c.    Kegiatan akhir / penutup (10 menit)
·      Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran
·      Guru menilai / merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan
·      Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
·      Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan yang telah disediakan
·      Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.

G.  Sumber Belajar
1.   Kumpulan haidst-hadist
2.   LKS
3.   Sumber lain yang relevan





















H.  penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Jenis Penilaian
Bentuk Penilaian
Contoh Instrumen
1.   Menunjukkan hadist hormat kepada kedua orang tua.

Tes tulis

Pilihan ganda

1.    Perhatikan contoh hadist berikut ini :
جَاءَرَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ:يَارَسُوْلَ اللّهِ ! مَنْ اَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى؟ قَالَ: اُمُّكَ. قَالَ:ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ:اُمُّكَ. قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: اُمُّكَ. قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: اَبُوْكَ (رواه البخارى)
Hadist di atas menunjukkan perilaku hormat kepada...
     a. Guru          c. Orang tua
     b. Tetangga   d. Kiyai
2.     Menunjukkan hukum dari menghormati kedua orang tua.
Tes tulis

Pilihan ganda
2.Bagaimana hukum menghormati kedua orang tua...
a. Wajib      c. Sunnah
     b. Haram     d. Semua salah
3.    Menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan hadist hormat kepada kedua orang tua
Tes tulis

Pilihan ganda
3. Perhatikan pernyataan berikut:
    1. Membantah perintah orang tua
    2. Mentaati perintah orang tua
    3. Berbicara kasar dengan orang tua
    4. Nasehat orang tua
Pernyataan yang mencerminkan perilaku durhaka kepada orang tua ditunjukkan oleh nomor....
a. 1,2 dan 3    c.1,2 dan 4
   b. 2,3 dan 4    d. 1,3 dan 4
4.    Menunjukkan perilaku hormat kepada kedua orang tua
Tes tulis

Pilihan ganda
4. Apabila kita sedang berbicara      dengan orang tua, maka kita harus berbicara dengan suara.....
    a. Keras     c. Menjerit
    b. Emosi    d. Sopan
5.    Menunjukkan manfaat hormat kepada kedua orang tua
Tes tulis

Pilihan ganda
5.  Apabila kita hormat kepada orang tua maka kita akan mendapatkan.....
a. Pahala     c. Dosa
b. Hadiah    d. Pujian





















bab iii
penutup
3.1  kESIMPULAN
Strategi pembelajaran hadist adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oeh guru dan peserta didik yang mana pembelajaran tersebut disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan, ikrar (pengakuan) maupun sifat, untuk   mencapai tujuan yang efektif dan efesien.
Dalam strategi pembelajaran hadist terdapat ruang lingkup yang terdiri dari, diantaranya adalah:
1.    Tujuan          : agar peserta didik dapat memahami, membaca, menulis,
menerjemahkan dan mempraktekan perilaku hormat kepada kedua orang tua.
2.    Materi           : Menerjemahkan hadist hormat kepada kedua orang tua dan
menunjukkan perilaku hormat kepada kedua orang tua.
3.    Metode         : ceramah, diskusi, dan make a match.
4.    Media           : cetak, audio, visual, dan audiovisual.
5.    Evaluasi        : penilaian proses dan penilaian hasil tes.













DAFTAR PUSTAKA
Masitoh, Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: DEPAG  RI.
Sanjaya, Wina. 2011.  Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana Prenada Media.
Hasan Al-Mas’udi, Hafidz. 1420 H. Ilmu Mustholah Hadis. Surabaya: Al-Hidayah.
Aqib, Zainal. 2013.  Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung:
Yrama Widya.
Sahlan, Moh. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Jember: STAIN Jember Press.
Majid, Abdul. 2006.  Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rodliyah, Siti. 2013. Pendidikan dan Ilmu Pe



[1] Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran ( Jakarta: Depag RI, 2009) hlm. 37
[2] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta : Kencana Prenada Media 2011) hlm. 126
[3] Hafizh Hasan Al-Mas’udi, Ilmu Mustholah Hadis (Surabaya: Al-Hidayah, 1420H) hlm. 7
[4] Dr. Hj. St. Rodliyah, M.Pd, Pendidikan dan Ilmu Pendidikan (Jember : STAIN Jember Press, 2013) hlm. 121
[5] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2011) hlm. 63
[6] Zainal Aqib, Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Bandung: Yrama Widya, 2013) hlm. 70
[7] Dr. Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2013) hlm. 25
[8] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan  (Jakarta: Kencana Prenada Media group, 2011) hlm.157
[9] Dr. H. Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran, STAIN Jember Press(2013), hlm. 95
[10] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) hlm. 195
[11] Dr. H. Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2013) hlm. 45
[12] Dr. H. Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran, (Jember: STAIN Jember Press, 2013) hlm. 51
[13] Dr. H. Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran, (Jember: STAIN Jember Press, 2013) hlm. 61
[14] Dr. H. Moh. Sahlan, M.Ag., Evaluasi Pembelajaran, (Jember: STAIN Jember Press, 2013) hlm. 72

No comments:

cari judul makalah