BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada
berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan
dihadapinya. Guru diharapkan
mengembangkan atau mencari strategi lain yang dipandang lebih tepat. Sebab, pada dasarnya tidak ada strategi yang paling ideal. Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. hal ini sangat bergantung pada tujuan yang hendak dicapai.
mengembangkan atau mencari strategi lain yang dipandang lebih tepat. Sebab, pada dasarnya tidak ada strategi yang paling ideal. Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. hal ini sangat bergantung pada tujuan yang hendak dicapai.
Mengingat belajar adalah proses bagi siswa dalam membangun gagasan atau
pemahaman sendiri, maka kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal itu secara lancar dan termotivasi.
Suasana belajar yang diciptakan guru harus melibatkan siswa secara aktif,
misalnya mengamati, bertanya dan mempertanyakan, menjelaskan, dan sebagainya.
Belajar aktif tidak dapat terjadi tanpa adanya partisipasi peserta didik. Para
siswa hendaknya lebih dikondisikan berada dalam suatu bentuk pencarian dari
pada sebuah bentuk reaktif. Yakni, mereka mencari jawaban terhadap pertanyaan
baik yang dibuat oleh guru maupun yang ditentukan oleh mereka sendiri. Semua
ini dapat terjadi ketika siswa diatur sedemikian rupa sehingga berbagai tugas
dan kegiatan yang dilaksanakan sangat mendorong mereka untuk berpikir,
bekerja,dan merasa.
B.
Rumusan
masalah
1.
Apa pengertian strategi pembelajaran?
2.
Apa Ruang lingkup Strategi pembelajaran fiqih di SMP/MTs?
C.
Tujuan masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2.
Untuk mengetahui Ruang lingkup Strategi pembelajaran fiqih di SMP/MTs
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian strategi
Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai
suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan
sebagai pola umum kegiatan guru dan peserta didik dalam perwujudan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Strategi
merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu. Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakikatnya
belum mengarah kepaa hal yang bersifat praktis karena suatu strategi masih
berupa rencana atau gambaran menyeluruh.
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia
meliter dan diartikan sebagai cara penggunaan suatu peperangan. Seseorang yang
berperang dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum
melakukan suatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan
pasukan-pasukan yang dimilikinya baik
dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya.
Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, strategi
digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertantu.
Dibawah ini
akan diuraikan beberapa definisi tentang strategi pembelajaran menurut para
ahli:
Menurut
Kemp (1995), Menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.
Menurut Kozma dalam Gafur (1989), Secara umum menjelaskan
bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang
dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta
didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
Menurut Gerlach dan Ely (1980),
Menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan
cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi
pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup dan urutan .kegiatan pembelajaran
yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
Dari
pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa:
Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran.
Strategi
disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan dan
penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
B.
Ruang lingkup
Strategi pembelajaran Fiqih di SMP/MTS
Adapun SKKD
mata pelajaran SMP semester I
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
MATERI POKOK
|
Memahami tata cara salat
|
1.2 memperaktikkan salat wajib
|
1. Praktik salat wajib
|
A. Tujuan
a. Mata pelajaran Fiqih di SMP berfungsi untuk:
Penanaman
nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah Swt. sebagai
pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
b. Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di
kalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Madrasah dan masyarakat
c. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih
dahulu dalam lingkungan keluarga;
d. Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan
fisik dan sosial melalui Fiqih Islam;
e. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan
peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan
sehari-hari;
f. Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Fiqih/hukum Islam pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
B. Materi
Melihat dari SKKD
diatas, bahwa materinya yaitu mengambil contoh dari bab solat yang mana
menjelaskan tentang Tata cara solat dan Cara praktikkan solat wajib, kita
sebelum peraktik sola kita harus mengetahui syarat dan rukun solat karena ini
syarat sahnya solat, maka dari seorang guru harus mengetahui tata cara solat
yang baik dan benar dan juga harus bias praktik solat agar peserta didik bias
menirunya maka seorang guru harus memilih model yang sesuai dengan mata
pelajaran fiqih salah satunya metode yang palin cocok adalah metode
demonstrasi, maka dari itu seorang guru harus betul-betul mengusai materinya terlebih dahulu agar mudah
ketika melakukan metode ini.
C. Metode dan tujuan
demonstrasi
1. Metode demonstrasi dalam belajar dan mengajar ialah metode yang digunakan
oleh seorang guru atau orang luar yang sengaja didatangkan atau murid sekali pun untuk mempertunjukkan gerakan-
gerakan suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan-
keterangan. Dalam metode demonstrasi murid mengamati dengan teliti dan seksama
serta dengan penuh perhatian dan partisipasi.
Metode demonstrasi merupakan
metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode- metode mengajar yang
lainnya. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu
peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar
dapat diketahui ada dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.
Metode ini adalah yang paling pertama digunakan oleh manusia yaitu tatkala
manusia purba menambah kayu untuk memperbesar nyala unggun api, sementara anak-
anak mereka memperhatikan dan menirunya.[1]
Metode
demonstrasi ini barang kali lebih sesuai untuk mengajarkan bahan- bahan
pelajaran yang merupakan suatu gerakan- gerakan dalam sholat yang diterapkan
pada siswa tunagrahita. Dengan metode demostrasi peserta didik berkesempatan
mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam
proses serta dapat mengambil kesimpulan- kesimpulan yang diharapkan. Dalam
demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal- hal yang
didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur
yang benar dan dapat pula dimengerti materi yang diajarkan.
2.
Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain:
a.
Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih
terbatas.
b.
Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya
suatu proses dengan penuh perhatian.
c.
Untuk menghindari verbalisme.
d.
Cocok
digunakan apabila akan memberikan keterampilan tertentu.
Langkah-langkah dalam metode
demonstrasi yaitu sebagai berikut:
a. pembukaan
b. guru menjelaskan tentang materi tata cara solat dan praktik solat
c. guru menjelaskan apa yang harus
dilakukan oleh siswa untuk memperaktikkan tata cara solat
d. guru memperaktikkan tata cara solat
dulu sebelum diperaktikkan
e. siswa memperaktikkan apa yang
diperaktikkan oleh guru
f. kemmudian siswa diberikan kesempatan
untuk mengulang kembali apa yang telah
dijelaskan dan yang diperaktikkan.[2]
3.
Kelebihan dan
Kekurangan Metode demonstrasi
A. Kelebihan
metode demonstrasi antara
lain sebagai berikut:
1.
Terjadinya
verbalisme akan dapat dihindari, siswa disuruh langsung memperhatikan bahan
pelajaran yang dijelaskan.
2.
Proses
pembelajaran akan lebih menarik
3.
Dengan cara
mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan
antara teori dan kenyataan.
B.
Kekurangan
metode demonstrasi
1. Memerlukan
keterampilan guru secara khusus.
2.
Memerlukan waktu
yang banyak.
3.
Memerlukan
kematangan dalam perancangan atau persiapan.
4.
Keterbatasan
dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang harus dikondisikan dan waktu
untuk mendemonstrasikan.
D. Media
Media yang digunakan dalam
peraktik salat adalah media visual seperti gambarnya orang yang salat dari
takbirotul ihrom sampai dengan salam. Dan disamping itu juga dengan media Audiovisual atau disebut juda vedio
maka dari itu akan mudah untuk memperaktikkan contohnya seperti peraktik salat
dan manasik haji.
E.
Evaluasi
a. Penilaian proses
Seorang guru dalam
menilai proses disini menggunakan tes lisan untuk mengukur sejauh mana
kemampuan peserta di didalam proses belajar pembelajaran
Guru menunjuk kepada
setiap siswa dan memberikan pertanyaan terkait materi tata cara solat dan
peraktikkan solat.[3]
b. Penilaian hasil tes
Menggunakan tes
objektif pilihan ganda contohnya:
Dibawah jnj yang
termasuk kesunnahan dalam solat adalah ….
a. Membaca amin c. membaca fatihah
b. Membaca doa d. membaca hamdalah
Mengunakan tes uraian contohnya:
Bagaimana seandainya
ada sunnah muakkad yang tertinggal kita harus bagaimana ….
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Secara umum
strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar
mengajar.
Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dengan
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan mendemonstrasikan
terlebih dulu kepada siswa.
Mengenai ruang lingkup
straegi pembelajaran meliputi: tujuan, Materi, metode, Media dan evaluasi
B. Saran
Dengan adanya peraktik solat wajib kami berharap peserta didik mampu
melaksanakan solat wajib dengan baik dan benar.karena solat disini merupakan
hablum minallah.
DAFTAR PUSTAKA
Ismail. 2008.
Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: RaSial
Mwdia Grup.
Anissatul
Mufarokah. 2009. Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras).
No comments:
Post a Comment